Penjelasan Tauhid dan Bantahan Kepada Kaum Jahmiyah
Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Qatadah
Penjelasan Tauhid dan Bantahan Kepada Kaum Jahmiyah merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Qotadah. Kajian ini disampaikan pada Rabu, 27 Jumadil Akhir 1442 H / 10 Februari 2021 M.
Kajian Islam Ilmiah Tentang Penjelasan Tauhid dan Bantahan Kepada Kaum Jahmiyah
Pada bab terakhir dalam kitab Shahih Bukhari, Imam Bukhari membawakan كتاب التوحيد والرد على الجهمية (Pembahasan tentang tauhid dan bantahan kepada kaum Jahmiyah) yang membahas tentang inti-inti aqidah dan tauhid. Hal ini agar seorang mukmin tahu tentang masalah-masalah aqidah dan tauhid langsung dari hadits-hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Yaitu tentang kewajiban kita mentauhidkan Allah dan mengimani rukun iman dengan cara yang benar berdasarkan petunjuk hadits-hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam beserta penjelasan dari pada ulama. Dan kita memilih Shahih Bukhari karena hadits-haditsnya shahih dan disepakati oleh para ulama.
Imam Bukhari menyusun Shahih Bukhari dengan diawali باب بدء الوحي, yaitu tentang bagaimana wahyu turun dan awal permulaan wahyu turun kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Kemudian beliau mengakhiri pembahasan dari kitab Shahih Bukhari dengan كتاب التوحيد, hadits-hadits seputar tauhid. Hal ini menunjukkan keagungan kitab Shahih Bukhari dan kefaqihan Imam Bukhari.
Wahyu adalah sumber hukum bagi setiap mukmin, maka dikenalkan terlebih dahulu kepada wahyu sebelum membahas yang lain. Sementara beliau mengakhiri kitab Shahih Bukhari dengan kitab tauhid, hal ini menjelaskan bahwa tujuan Allah menurunkan para Nabi dan kitab-kitab adalah menjelaskan tauhid. Sebagaimana dijelaskan dalam ayat:
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ…
“Sungguh Kami telah mengutus untuk setiap umat seorang Rasul yang mereka berkata: ‘Wahai kaumku, sembahlah Allah semata dan tinggalkanlah Thaghut.’” (QS. An-Nahl[16]: 36)
Salah satu makna thaghut adalah:
كل ما عبد من دون الله
“Setiap yang diibadahi selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.”
Maka pembahasan utama dari Al-Qur’an adalah tauhid. Bahkan sebagian para ulama mengatakan inti dari Al-Qur’an adalah tauhid. Yaitu mengesakan Allah Ta’ala dengan beribadah.
Ketika kita beragama dengan agama Islam, maka ingat bahwa sumber agama Islam ini adalah wahyu, yaitu apa yang datang dari Allah melalui lisan RasulNya. Dan wahyu yang datang dari Allah melalui lisan RasulNya ada dua; wahyu dalam bentuk Qur’an dan wahyu dalam bentuk sunnah (hadits).
Setiap mukmin wajib berhukum dengan wahyu, yaitu apa yang datang dari Allah. Sumber hukum kita bukan akal, bukan mimpi, dan bukan yang lainnya, tetapi sumber hukum kita adalah Al-Qur’an dan Sunnah yang disertai dengan pemahaman yang benar dari pemahaman Salafush Shalih Ridwanullahu Ta’ala ‘Alaihim.
Tujuan dari wahyu dan pokok pembahasan utama dari wahyu yang Allah turunkan kepada hambaNya melalui lisan Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melalui Jibril ‘Alaihis Salam adalah agar mentauhidkan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Pengertian Tauhid
Para ulama Ahlus Sunnah berbeda-beda dalam mentakbirkan (menerangkan) definisi tauhid. Terkadang para ulama mendefinisikan tauhid dalam bagian dari jenis tauhid tersebut.
Contohnya ketika membahas tauhid uluhiyah, maka para ulama mengatakan bahwa tauhid adalah mengikhlaskan ibadah kepada Allah. Maka ini adalah bagian dari tauhid.
Ketika membahas tauhid asma’ dan sifat, sebagian ulama yang lain mendefinisikan bahwa tauhid adalah tidak ada yang menyerupai Allah dan tidak boleh menyerupakan Allah dengan sesuatu, juga tidak mengingkari apa yang Allah tetapkan dari nama-nama dan sifat-sifatNya.
Ada juga para ulama yang mendefinisikan tauhid dengan mencakup semua tauhid. Mereka mengatakan bahwa makna tauhid adalah:
إفراد الله بما يختص به من الربوبية والألوهية والأسماء والصفات
“Mengesakan Allah dengan apa yang khusus bagi Allah dalam rububiyahNya, uluhiyahNya, dan dalam asma’ wa shifatNya.”
Imam As-Safarini Rahimahullahu Ta’ala menjelaskan bahwa tauhid adalah:
إفراد المعبود مع اعتقاد وحدته ذاتًا وصفاتٍ وأفعالاً
“Mengesakan yang diibadahi (Allah) disertai dengan mentauhidkan Allah dalam Dzat, sifat-sifat dan perbuatanNya.”
Jadi ketika ulama berbeda dalam mentakbirkan, ini hanya berbeda redaksi saja atau sesuai dengan bagian yang dibahas.
Bantahan untuk Jahmiyah
Isi hadits-hadits yang berada di kitab tauhid ini adalah bantahan kepada kaum Jahmiyah. Yaitu Jahm bin Safwan As-Samarqandi yang memiliki pemahaman yang sangat jauh dari hakikat Islam.
Siapa Jahmiyah itu? Mari download mp3 kajian dan simak pembahasan yang penuh manfaat ini..
Download mp3 Kajian
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/49789-penjelasan-tauhid-dan-bantahan-kepada-kaum-jahmiyah/